DESAIN
PEMBELAJARAN MODEL ADDIE
Desain
Pembelajaran Model ADDIE adalah salah satu proses pembelajaran yang
bersifat interaktif dengan tahapan-tahapan dasar pembelajaran yang efektif,
dinamis dan efisien. Model ADDIE (Analysis
Design, Development, Implementation, and Evaluations) berawal dari konsep Model Desain
Instruksional dan Teori untuk Angkatan Darat AS pada tahun 1950. Kemudian
pada tahun 1975 dikembangkan lagi oleh Florida
State University untuk
digunakan pada semua Angkatan Bersenjata AS.
Praktisi
pendidikan membuat beberapa revisi dan di pertengahan 1980-an
muncullah model yang lebih interaktif dan dinamis dari aslinya. Model ini
kemudian dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk
seperti strategi dan metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Model
ADDIE dapat menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur
program pelatihan atau pembelajaran yang efektif, dinamis dan mendukung
kinerja pelatihan itu sendiri dengan beberapa tahapan.
Skema Model ADDIE
Tahapan Pengembangan Model ADDIE
Skema desain
pembelajaran model ADDIE membentuk siklus yang terdiri dari 5 tahapan
yang terdiri dari: analisis (Analysis), desain (Design), pengembangan (Development), implementasi (Implementation) serta evaluasi (Evaluation).
1.
Analisis (Analysis)
Desain tahap
analisis berfokus pada target audiens. Pada tahap analisis,
dilakukan pendefinisian permasalahan instruksional, tujuan instruksional,
sasaran pembelajaran serta dilakukan identifikasi lingkungan
pembelajaran dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Tahap
Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dan lain-lain?
- Apa yang dibutuhkan oleh siswa untuk menyelesaikan proses pembelajaran atau apa kebutuhan siswa?
- Apa yang diinginkan oleh siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku, dan lain-lain?
- Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? Aspek apa yang perlu ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
- Apa fokus tujuan instruksional?
- Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih disukai?
- Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?
2.
Desain (Design)
Tahap desain
terkait dengan penentuan sasaran, instrumen penilaian, latihan, konten,
dan analisis yang terkait materi pembelajaran, rencana pembelajaran
dan pemilihan media. Fase desain dilakukan secara sistematis dan
spesifik. Dalam tahap desain, yang ditanyakan adalah:
- Sumber media yang akan digunakan seperti audio, video, dan grafis. Apakah sumber tersebut dari pihak ketiga atau siswa membuat sendiri?
- Berbagai sumber dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran. Apa sumber cukup tersedia untuk menyelesaikan pembelajaran?
- Tingkat dan jenis kegiatan yang akan dihasilkan selama pembelajaran. Apakah terjadi kolaboratif, interaktif atau individu?
- Apa pendekatan atau cara apa yang akan diterapkan pada pembelajaran? Misalkan behavioris, konstruktivis, dan lain-lain.
- Berapa banyak waktu yang akan ditugaskan untuk setiap tugas dan bagaimana pembelajaran yang akan dilaksanakan (per pelajaran, bab, modul, dan sebagainya)?
- Apa saja keterampilan kognitif yang ditentukan bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran?
- Apakah guru memiliki cara untuk menentukan nilai-nilai yang telah dicapai oleh siswa? Apa metode untuk menentukan kompetensi yang diinginkan oleh siswa?
- Bagaimana mekanisme yang dirancang oleh Anda untuk mendapatkan umpan balik pada bahan ajar?
- Bagaimana merancang kegiatan pembelajaran sehingga menarik minat siswa? Anda akan memilih untuk variasi dalam pilihan pengiriman dan jenis media?
3.
Pengembangan (Development)
Dalam tahan
pengembangan dilakukan pembuatan dan penggabungan konten yang sudah
dirancang pada tahapan desain. Pada fase ini dibuat storyboard,
penulisan konten dan perancangan grafis yang diperlukan. Hal ini
bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apakah membuat bahan ajar sesuai jadwal?
- Apakah ada tim kerja di beberapa siswa? Apakah ada anggota yang bekerja secara efektif dalam sebuah tim?
- Apakah siswa berkontribusi sesuai kapasitasnya?
- Apakah bahan yang dihasilkan dimaksudkan untuk tugas siswa?
4.
Implementasi (Implementation)
Fase ini, dibuat
prosedur untuk pelatihan bagi peserta pelatihan dan instrukturnya/ fasilitator.
Pelatihan bagi fasilitator meliputi materi kurikulum, hasil pembelajaran yang
diharapkan, metode penyampaian dan prosedur pengujian. Aktivitas lain yang
harus dilakukan pada fase ini meliputi penggandaan dan pendistribusian
materi dan bahan pendukung lainnya, serta persiapan jika terjadi masalah
teknis dan mendiskusikan rencana alternatif dengan siswa.
Beberapa contoh
implementasi yang dapat ditentukan:
- Advis pada metode pilihan pencatatan data aktual dari pengalaman siswa saat berinteraksi dengan belajar.
- Apa tanggapan emosional yang diberikan oleh guru dan siswa selama pembelajaran?
- Apakah mereka benar-benar tertarik, bersemangat, kritis atau bertahan?
- Sebagai hasil pembelajaran, apakah guru melihat bahwa siswa dapat memahami topik dengan segera atau apakah mereka perlu bantuan?
- Bagaimana menangani setiap kesalahan yang mungkin terjadi selama pembelajaran. Apa reaksi guru ketika kegiatan untuk siswa tidak berjalan seperti yang direncanakan?
- Ketika masalah teknis dan lain muncul apakah guru memiliki strategi ‘cadangan’?
- Apakah implementasi untuk skala kecil atau skala besar?
- Ketika kelompok siswa mendapat materi, apakah mereka dapat bekerja secara mandiri atau memerlukan bimbingan?
5.
Evaluasi (Evaluations)
Setiap tahap
proses ADDIE melibatkan evaluasi formatif. Ini adalah multidimensional dan
merupakan komponen penting dari proses ADDIE. Ini mengasumsikan bentuk evaluasi
formatif dalam tahap pengembangan. Evaluasi dilakukan selama tahap implementasi
dengan bantuan instruktur dan siswa. Setelah pelaksanaan
pembelajaran selesai, evaluasi sumatif dilakukan untuk perbaikan
pembelajaran. Perancang seluruh tahap evaluasi harus memastikan apakah masalah
yang relevan dengan program pelatihan diselesaikan dan apakah tujuan yang
diinginkan terpenuhi.